Minggu, 19 November 2017

Tugas dan Tanggung Jawab Supervisor

Tugas dan Tanggung Jawab Supervisor

Tugas Supervisor - Kawan-kawan semuanya, 

muhsin budionoAlkisah, ada seseorang kenalan aku yang mengeluh karna mempunyai atasan yang menurut dia tidak kompeten dalam memegang jabatan jadi Supervisor. Kenalan aku ini umurnya masih tetap 24 th., sesaat atasannya berusia 49. Selidik miliki selidik nyatanya atasannya adalah bekas orang lapangan yang sepanjang 20 th. lebih punya kebiasaan jungkir balik menangani bebrapa persoalan dilapangan daripada masalah administrasi serta system perkantoran. 


muhsin budionoMasalah keluar saat sang atasan seringkali ada dilapangan serta sangat detil turut ikut campur pekerjaan bawahan. setiap harinya ia meyakinkan serta memerhatikan benar bagaimana anak buahnya bekerja. Seakan-akan semuanya mesti terlihat betul-betul under control segera lewat tangan dinginnnya. Mengakibatkan adalah banyak anak buahnya yang terasa tertekan serta tidak “bebas” dalam bekerja. Kreativitas serta inovasi jadi terpasung karna takut berlangsung kekeliruan sebab senantiasa dipantau. Unsur “trust” pada apa yang ditangani anak buahnya jadi hilang. Seolah-olah ia menafikkan ketrampilan serta kekuatan anak buahnya yang telah memiliki pengalaman serta bekerja belasan th. di perusahaan itu. 

Disisi beda pekerjaan kantor seperti buat jadwal presentasi, buat surat/nota/memo, buat laporan, menganalisa system, memimpin rapat kerja, dsj jadi tidak terurus sebab ia terlalu fokus pada pekerjaan serta persoalan operasional lapangan. Analisis ataupun perhitungan statistik keperluan sistem produksi yang semestinya jadi pekerjaan serta tanggungjawabnya jadi diabaikan serta dilimpahkan ke anak buah yang begitu junior/minim pengalaman. 

muhsin budionoAnda dapat menebak siapakah si junior yang aku maksud. Benar, anak bau kencur yang dilimpahi pekerjaan seseorang supervisor itu adalah kenalan aku barusan. Ia mengeluh sebab pekerjaannya jadi menumpuk. Selain mesti kerjakan job descriptionnya sendiri ia mesti ambillah pusing dengan pekerjaan ‘limpahan’ dari atasannya. Walau sampai kini ia dapat kerjakan pekerjaan itu tapi ada saatnya ia terasa cemas bin takut bebrapa bila ia lakukan kekeliruan analisis serta semuanya jadi kacau. Serta apa yang di kuatirkan berlangsung. Satu saat hasil analisanya salah. Kondisi jadi kacau serta sang atasan terserang teguran dari manajemen. Yang paling membencikan sekali lagi adalah sang atasannya itu menampik disalahkan serta dengan entengnya menunjuk hidung pada kenalan aku barusan. Busyet deh. Kok ada ya atasan jenis demikian. Anak buah telah sulit payah menolong serta menyelamatkannya tetapi jadi menikam dari belakang. 

Selanjutnya aku menulis artikel ini untuk membesarkan hati kenalan aku. Dunia kerja kadang-kadang memanglah sesuai sama itu. Keras serta penuh intrik. Untuk mengakalinya cuma ada satu langkah : selalu melakukan perbaikan kwalitas diri. Tuhan tentu miliki maksud spesifik mengapa buat Kamu mempunyai atasan yang aneh, tidak kompeten serta berhati jelek. Pekerjaan Kamu adalah membantunya dengan ikhlas supaya maksud perusahaan terwujud. Bila Kamu berhasil melalui semua kesusahan serta penderitaan batin karna mempunyai atasan yg tidak kompeten jadi aku percaya waktu itu kwalitas diri Kamu telah jauh bertambah. Bahkan juga kecerdasan emosi serta ketenangan diri Kamu tentunya akan melampaui atasan Kamu. Fikirkanlah kalau nilai kepantasan Kamu selanjutnya sudah ada pada standard seseorang supervisor. 

Seseorang Supervisor semestinya mengerti peranan, tempat serta tanggungjawabnya. Ia memiliki tempat operasional yang unik. Jadi ujung tombak yang memimpin proses pekerjaan, selain mesti menggerakkan kepemimpinan serta manajemen dengan profesional. 

muhsin budionoPeran paling utama supervisor adalah : 
1. Menggerakkan perintah/kebijakan atasan. 

2. Berikan info keatasan Tanggung jawab paling utama adalah menjangkau tujuan QCDSME (Quality, Biaya, Delivery, Safety, Morale, Environtment), yakni Q-Kualitas, C-Biaya, D-Waktu, S-Keselamatan kerja, M-Semangat motivasi tim, serta E-Lingkungan. 

Profesional bermakna miliki KSA, 
K = Knowledge atau pengetahuan yang mensupport pekerjaan S = Skill atau ketrampilan tehnis yang wujudkan tujuan A = Attributes atau sikap tingkah laku mental positif 

Supervisor jadi peranan manajemen mencakup : Rencana (Rencana), Pengorganisasian (Organizing), Penggerakan Proses (Actuating) serta Pengawasan/Pengendalian (Controlling). 

P-O-A-C 

1. Perencanaan 
Rencana seyogyanya melibatkan semua bawahan, duduk dengan manfaat merumuskan persoalan yang dihadapi, mengambil keputusan maksud serta tujuan (prinsip) serta gagasan proses termasuk juga didalamnya adalah rencana penganggaran (konsensus). Konsensus yang sudah diputuskan mesti dipublikasikan dengan terbuka. 

muhsin budionoDalam rencana terdapat banyak aspek yang perlu diperhitungkan. Mesti berfikiran SMART, yakni Specific berarti rencana mesti terang maksud ataupun ruangan lingkupnya. Tidaklah terlalu melebar serta sangat idealis. Measurable, berarti program kerja atau gagasan mesti bisa diukur tingkat kesuksesannya. Achievable berarti bisa diraih. Jadi bukanlah anggan-angan semu. Realistic, berarti sesuai sama kekuatan serta sumber daya yang ada. Tidaklah terlalu gampang serta tidaklah terlalu susah. Tapi tetaplah ada tantangan. Time, berarti ada batas saat yang pasti. Mingguan, bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan. Hingga gampang dinilai serta dievaluasi. 

2. Pengorganisasian 
Peranan kepemimpinan (leadership) seseorang supervisor begitu perlu dalam rencana menggerakkan rencana periode pendek, jika manager atau diatasnya lebih ke periode panjang. 
Dalam peranan Pengorganisasian, pemimpin (supervisor) memastikan siapa lakukan apa (who does what) sesuai sama maksud yang sudah dirumuskan. 

Supaya maksud terwujud jadi diperlukan pengorganisasian. Dalam perusahaan umumnya diwujudkan berbentuk bagan organisasi. Yang lalu dipecah jadi beragam jabatan. Pada tiap-tiap jabatan umumnya mempunyai pekerjaan, tanggung jawab, wewenang serta uraian jabatan (Job Description). Makin tinggi satu jabatan umumnya makin tinggi pekerjaan, tanggung jawab serta wewenangnya. Umumnya juga makin besar pendapatannya. Dengan pembagian pekerjaan itu jadi pekerjaan jadi enteng. Berat sama dipikul, enteng sama dijinjing. Disinilah satu diantara prinsip dari manajemen. Yakni membagi-bagi pekerjaan sesuai sama ketrampilannya semasing. 

3. Penggerakan Pelaksanaan 
Lakukan koordinasi serta pengarahan pada semua sisi atau bidang yang ikut serta dalam perolehan tujuan QCDSME. Rencana serta pengorganisasian yang baik kurang bermakna apabila tidak dibarengi dengan proses kerja. Karenanya jadi diperlukan usaha keras, kerja cerdas serta hubungan kerja. Semuanya sumber daya manusia yang ada mesti dimaksimalkan untuk menjangkau visi, misi serta program kerja organisasi. Proses kerja mesti searah dengan gagasan kerja yang sudah disusun. Terkecuali memanglah ada beberapa hal spesial hingga butuh dikerjakan penyesuian. Tiap-tiap SDM mesti bekerja sesuai sama pekerjaan, peranan serta peranan, ketrampilan serta kompetensi semasing SDM untuk menjangkau visi, misi serta program kerja organisasi yang sudah diputuskan. 

4. Pengawasan/Pengendalian 
adalah sistem untuk mencermati dengan terus-terusan (bekesinambungan) proses gagasan kerja yang telah disusun serta membuat koreksi (perbaikan) pada penyimpangan yang berlangsung. Untuk menggerakkan peranan ini dibutuhkan ada standard kemampuan yang pasti. Pengawasan serta pengendalian juga adalah alat ukur apakah implementasi sesuai sama gagasan yang disebut konsesus dengan yang sudah diputuskan terlebih dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar